Bimbel itu Pilihan: Bagaimana Memilih Bimbel yang Tepat

“Ma, aku capek hari ini ngga usah bimbel  yaa.”

 “Bu, lusa ada pertandingan basket, nanti sore aku ngga bimbel  ya.”

 “Bunda, aku ngga mau bimbel, besok kan weekend masa aku harus belajar terus.”

Seribu satu alasan bisa terlontar dari mulut anak ketika ia harus pergi ke tempat bimbingan belajar (bimbel). Rasa enggan menjalani aktivitasnya, justru membuatnya mendapatkan hasil yang tidak maksimal. Sebenarnya perlukah anak mengikuti bimbel?

Pada dasarnya, tidak ada panduan pasti mengenai kriteria anak yang wajib mengikuti bimbel. Intinya, tergantung pada kebutuhan yang dirasakan anak. Memaksa anak atau ikut-ikutan dalam memilih bimbel bukanlah pilihan bijak. Karena pada akhirnya informasi yang didapat tidak terserap dengan baik. Jika anak merasa dirinya mampu untuk belajar sendiri , orang tua cukup menyediakan fasilitas seperti soal-soal latihan atau membantu anak  belajar efektif (Baca artikel tentang Belajar Efektif).

Selain itu, orang tua perlu terjun langsung dalam mengawasi kegiatan bimbel. Peran orang tua dimulai dari membantu anak memilih tempat dan waktu bimbel yang sesuai dengannya. Jangan sampai anak memilih tanpa mempertimbangkan kondisi dirinya.

Menurut Psikolog Pendidikan, Arafani Saezarina, M.Psi., Psikolog terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tempat bimbel. Pertama, metode belajar yang diberikan. Diharapkan sesuai dengan gaya belajar masing-masing anak, sehingga anak tertarik untuk mengikuti pelajaran. Kedua, jumlah anak dalam satu kelas. Jangan sampai jumlahnya terlalu banyak yang pada akhirnya kegiatan belajar sama seperti yang dijalani di sekolah. Ketiga, lokasi bimbel. Cari tempat bimbel yang dekat dengan rumah dan sekolah agar waktu perjalanan tidak menyita waktu anak.

Sedangkan dalam memilih waktu bimbel, perlu disesuaikan dengan pola belajar anak. Anak yang lebih nyaman belajar di malam hari, alangkah baiknya mengikuti bimbel pada malam hari. Untuk anak yang senang belajar di pagi hari, lebih baik jadwalkan untuk mengikuti bimbel pada hari libur sekolah.

Tidak hanya sampai di situ, orang tua diharapkan dapat memberikan aturan agar kegiatan bimbel tidak mengganggu aktivitas lainnya. Tanyakan apakah anak terbantu dalam memahami pelajaran.  Apakah ia mendapatkan hal lain di tempat bimbel yang berbeda dengan sekolah. Berikan dorongan pada anak dalam mengikuti bimbel, misalnya ketika anak bosan atau lelah. Beri penguatan dan ingatkan anak pada target yang  hendak dicapai sehingga anak lebih semangat. 

(Rezki Novrianti)

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *