Sebanyak Apa Relasi Sosial yang Kita Butuhkan Agar Tetap Sehat Mental?

Hi, #keluargamentari!

            Tentu keluarga mentari sudah cukup familiar dengan ungkapan bahwa “manusia adalah mahluk sosial”. Sejak dahulu kala salah satu strategi bertahan hidup dengan membangun hubungan dengan manusia yang lain. Menurut penelitian, relasi sosial yang berkualitas dengan orang-orang yang tepat dapat meningkatkan kesehatan fisik maupun mental manusia. Hal ini karena adanya sense of connectedness yang pada umumnya muncul dari hubungan yang berkualitas dengan orang-orang terdekat. Hubungan berkualitas ini memunculkan perasaan aman, membuat individu merasa didukung, membantu individu merasa lebih rileks di dalam hidup. Hal ini membantu meningkatkan imun tubuh dan mendukung kemampuan individu untuk mengelola kesehatan mental dengan lebih baik.

            Di sisi lain, tidak semua orang memiliki kebutuhan untuk membangun relasi sosial sama besarnya dengan orang di sekitarnya.Banyak orang mungkin menghabiskan waktunya sendirian dan merasa nyaman membangun hubungan yang berkualitas dengan beberapa orang, sehingga frekuensi dan intensitas hubungan sosial yang berlebihan justru dapat menimbulkan stres dalam kehidupan mereka. Dengan kata lain, tidak selamanya frekuensi dan intensitas relasi sosial yang tinggi juga bersifat baik untuk kesehatan fisik dan mental individu.

            Jadi, apa yang harus dipertimbangkan agar relasi sosial yang kita bangun dapat mendukung kesehatan mental kita? Mungkin fokusnya bukan pada frekuensi dan sejauh mana hubungan sosial yang kita miliki, namun pada kualitas hubungan yang kita bangun dengan orang-orang di sekitar kita. Ketika kita dapat membangun hubungan yang berkualitas dengan orang-orang terdekat kita, hal ini tentu dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental kita.

            Untuk menjadi individu yang memiliki relasi berkualitas dengan orang terdekat, dibutuhkan keterampilan-keterampilan dalam membangun dan menjaga relasi interpersonal. Diantaranya adalah kemampuan membangun komunikasi dua arah, yaitu kita bukan hanya menjadi individu yang aktif menyampaikan informasi namun juga individu yang mampu mendengarkan orang lain dengan penuh empati, dalam berbagai situasi yang berbeda. Kesediaan untuk membuka diri kepada orang lain, sekaligus kesediaan untuk memahami situasi orang lain. Pada akhirnya relasi sosial yang berkualitas adalah relasi yang membutuhkan interaksi dua arah. Dibutuhkan usaha, dibutuhkan niat, dan dibutuhkan kerendahan hati, dan saling memberiikan dukungan. Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita benar-benar membangun hubungan berkualitas dengan orang di sekitar kita? 😊

Ditulis oleh: Anggita H. Panjaitan, M.Psi.,Psikolog

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *