Tips Berkomunikasi dengan Remaja

Masa remaja adalah masa yang rumit dan menantang, tidak hanya bagi orang tua tetapi juga bagi anak. Di masa remaja, anak terpapar oleh berbagai peran sosial yang baru, beragam emosi yang lebih rumit, serta masalah-masalah yang belum pernah ia hadapi sebelumnya. Di samping itu, keinginan untuk menjadi mandiri, tetapi juga masih ingin bergantung kepada orang tua juga mulai muncul. Hal ini membuat remaja kerap belum terampil menentukan langkah-langkah yang perlu diambil di dalam beragam situasi yang ia hadapi.

  • Mereka membutuhkan Anda, sebagai orang tua.
  • Mereka membutuhkan Anda sebagai tempat yang aman.
  • Mereka membutuhkan Anda untuk turut membangun kepercayaan diri dan rasa aman di Tengah Masyarakat.
  • Mereka membutuhkan Anda untuk menjadi rekan diskusi, menentukan sikap, dan meregulasi emosi.

Mengingat rumitnya masa remaja, berikut adalah beberapa tips komunikasi dengan remaja yang bisa Anda terapkan:

Bangunlah komunikasi dua arah

Di masa remaja, keinginan untuk melakukan eksplorasi begitu tinggi, tetapi di sisi lain mereka kesulitan menentukan sikap antara apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, bangunlah komunikasi dua arah dengan remaja Anda. Jadilah pendengar yang baik dan atentif. Anda tidak perlu terburu-buru untuk menasehati, justru bantulah ia mengenali apa yang sebenarnya ia rasakan, inginkan, sehingga ia pun terbantu menentukan langkah yang aman.

Hindari Menyudutkan Anak

Remaja kerap melakukan Tindakan berdasarkan impuls, sifatnya spontan dan minim pertimbangan atas konsekuensi dari Tindakan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami sudut pandang anak terhadap masalah, sehingga Anda bisa memahami alasan dari perilaku yang mereka tampilkan. Ketika mereka melakukan kesalahan, cobalah untuk membangun dialog tanpa menyudutkan. Tujuannya anak pun merasa aman untuk mengakui kesalahan dan dapat lebih cepat bangkit untuk memperbaiki Tindakan.

Batu mereka menyederhanakan masalah

Beragam pengalaman baru kerap membuat remaja menjadi overwhelmed dan bertindak impulsif. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk mampu membantu mereka menyederhanakan masalah yang mereka alami. Bantu mereka dengan memvalidasi perasaan mereka, memahami apa yang mereka ingin lakukan, dan bantu mereka melihat konsekuensi dari Tindakan mereka.

Apresiasi hal-hal baik

Remaja tidak selamanya bertindak salah, mereka juga kerap mampu menavigasi Tindakan dengan cukup baik. Apresiasi tindakan dan cara berpikir mereka, sehingga mereka tidak senantiasa merasa bahwa diri mereka tidak berdaya dan rentan membuat salah. Tetapi cukup percaya diri untuk menyikapi masalah mereka.

Ditulis oleh: Anggita H. Panjaitan, M.Psi., Psikolog

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *