Mengenal Bagian Sensori Integrasi (Vestibular)

Vestibular merupakan kemampuan untuk menginterpretasi input berupa gerakan dan keseimbangan. Input vestibular memberikan informasi apakah posisi tubuh kita sedang berdiri tegak, horizontal, diam, bergerak atau terjatuh dengan menerima stimulus dari gaya gravitasi melalui reseptor di telinga bagian dalam.

Masalah yang terjadi pada vestibular?

  • Over Responsive

Memiliki ambang batas sensori yang rendah. Anak akan cenderung menarik diri atau menghindari input sensori.

Contohnya : menghindari aktivitas fisik, menghindari playground equipment (seperti ayunan, perosotan), takut dengan ketinggian, dll.

  • Under Responsive

Memiliki ambang batas yang tinggi terhadap input sensori. Anak tidak dapat mendeteksi stimulus yang masuk dan gagal dalam memberi respon. Dikarenakan memiliki ambang batas sensori yang tinggi artinya anak tidak mudah dalam mendeteksi stimulus, sehingga cenderung menginginkan input sensori dengan intensitas yang lebih tinggi.

Contoh: menyukai gerakan berayun dan berputar , menyukai gerakan yang cepat, selalu berlari, lompat, seringkali menggerakkan kaki dan kepala saat duduk, dll.

Ciri-ciri anak yang memiliki indikasi gangguan vestibular:

  • Menghindari aktivitas yang membutuhkan upaya untuk menjaga keseimbangan
  • Takut naik / turun tangga
  • Takut ketika kaki berada jauh dari permukaan (misal: tidak nyaman di elevator)
  • Menjadi sangat mual dengan perubahan gerakan

Apa pengaruhnya jika vestibular tidak terstimulasi dengan baik?

  • Kesulitan dalam regulasi diri sehingga sulit memusatkan perhatian dan berkonsentrasi terhadap tugas dalam pembelajaran di kelas
  • Eksplorasi bermainnya terbatas, yang mana kita tahu bahwa bermain adalah produktivitas anak untuk mempelajari banyak hal dalam lingkungannya
  • Menghindari untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik
  • Bisa jadi bermasalah di aktivitas sehari-harinya. Misalnya meneghindari duduk di kursi yang tinggi atau di toilet karena takut akan ketinggian, sering merasa mual ketika berkendara atau perubahan kecepatan
  • Dapat mempengaruhi keterampilan motorik yang dibutuhkan dalam kemampuan menulis

Tips Untuk Orang Tua:

  1. Berikan pengalaman bermain yang menyenangkan dan bertujuan serta kaya akan input sensori
  2. Kenali profil sensori anak, sebaiknya berkonsultasi ke ahli untuk mengetahui kebutuhan sensorinya

Untuk anak yang under responsive

Anak seringkali sulit mengikuti aktivitas di kelas karena cenderung terus bergerak. Salah satu strategi untuk mengatasi ini adalah dengan memberikan kesempatan anak untuk bergerak sebelum memulai aktivitas di kelas.

Contoh: jogging, bermain di playground, berjalan di sepanjang koridor, dll.

Untuk anak yang under responsive

Menawarkan aktivitas yang melibatkan gerakan pelan, seperti jalan di permukaan tidak rata/tidak stabil, naik turun tangga, melangkahi rintangan,dll. Jika anak sudah cukup percaya diri, aktivitas dapat ditingkatkan tantangannya.

(Okupasi Terapis, Siti Aisyah, S. Tr. Kes)

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *