Mengenal Bagian Sensori Integrasi (Proprioceptive)

Proprioseptif

Merupakan informasi sensori tentang posisi, kekuatan, arah dan gerakan dari bagian tubuh kita. Penerima dari stimulasi ini adalah otot dan sendi. Proprioseptif, memberikan informasi pada tubuh kita apakah otot kita meregang atau menyusut (kontraksi) dan bagaimana sendi-sendi di tubuh kita memanjang dan memendek. Contoh: Kita mampu untuk berjalan dengan efisien untuk mengambil barang tanpa menabrak atau terjatuh.

Pentingnya proprioceptive

  • Untuk meningkatkan body awareness dan berpengaruh pada kontrol dan perencanaan gerak
  • Untuk membantu kita mengontrol gerakan yang kita lakukan
  • Untuk membuat bagian tubuh kita bergerak dengan efisien
  • Dapat mempengaruhi emosi kita, ketika kita percaya dengan tubuh kita, maka kita akan merasa aman dan nyaman
  • Berpengaruh pada kesiagaan anak terhadap lingkungan

Masalah apa yang dapat terjadi pada anak?

1.Under responsive proprioseptif

Anak mengalami kesulitan untuk menerima stimulasi atau anak mengabaikan stimulasi yang ada. Contoh: Anak sering secara tidak sengaja merusak mainan karena terlalu keras ketika memainkannya.

2.Over responsive proprioseptif

Anak merespon stimulasi dengan berlebihan. Contoh: Anak yang tidak suka dengan gerakan-gerakan besar, cenderung bergerak dengan minim.

3.Seeking stimulasi proprioseptif

 Anak yang mencari stimulasi proprioseptif secara berlebihan. Contoh: Anak suka menabrak atau membanting dirinya ke kasur.

Apa pengaruhnya jika proprioceptive tidak terstimulasi dengan baik?

Permasalahan yang muncul pada anak ketika tidak distimulasi dengan baik akan mencakup seluruh aspek perilaku dalam kehidupannya, seperti:

  • Berpengaruh pada emosi anak karena anak belum mampu bergerak secara efisien dan cenderung bergerak tanpa menyadari lingkungan maka sering kali anak tidak mampu mengidentifikasikan emosi dirinya sendiri ataupun orang lain.

          Contoh: Anak akan kesulitan untuk merasakan sakit dan cenderung melakukan gerakan yang kasar walaupun dia tidak berniat untuk seperti itu.

  • Interaksi & Sosialisasi Pada Anak

          Contoh: anak kesulitan untuk berinteraksi karena gerakan atau responnya lambat saat bermain dengan teman sebayanya.

  • Kemampuan Akademik Anak

          Contoh: anak akan menulis terlalu keras hingga kertas berlubang ataupun menulis tapi terlalu lemah hingga tulisan tidak terbaca.

Tips bagi orang tua

  • Konsultasikan pada ahli untuk mendapatkan gambaran tentang profil sensori anak
  • Memberikan banyak pengalaman gerak pada anak
  • Memberikan stimulasi serta menyediakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan anak berdasarkan anjuran ahli misalnya melakukan gerakan yang memiliki tantangan seperti berlari zig-zag.

Untuk anak yang under responsive

Memberikan pengalaman gerak dengan tambahan integrasi dengan lingkungan. Misalnya membawa benda didalam ember melewati jalan yang sudah diberi rintangan (contoh: sebarkan mainan di sekitar anak, minta anak agar tidak menabrak atau menginjak mainan2 yang ada).

Untuk anak yang over responsive

Memberikan pengalaman gerak dalam aktivitas heavy work dengan gradasi. Misalnya mendorong benda dari yang ringan hingga yang berat, bermain permainan yang memerlukan kecepatan, misalnya jalan kemudian berlari.

Untuk anak yang seeking

Memberikan pengalaman gerak yang mengintegrasikan dengan input vestibular dan taktil untuk membangun body awarenessnya. Misalnya dengan melempar bola ke sasaran saat duduk di ayunan.

(Okupasi Terapis, Lailatul Mubarokah, A.Md.OT)

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *