ADHD = Hiperaktif?

Sebelum menjawab dari pertanyaan diatas, kita cari tau dulu yuk apa itu ADHD!

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yaitu sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian. ADHD merupakan suatu kondisi yang bisa terdapat pada anak-anak, remaja bahkan pada orang dewasa. Gejalanya mulai berkembang pada masa anak-anak dan berlanjut hingga dewasa.

Ciri-ciri Anak dengan ADHD:

  1. Sangat susah untuk memusatkan perhatian
  2. Tampak tidak mendengarkan ketika orang lain berbicara kepadanya
  3. Perhatiannya sangat mudah teralihkan
  4. Sering membuat kesalahan akibat kurang berhati-hati atau karena kurang memperhatikan
  5. Susah mengikuti arahan atau menyelesaikan tugas
  6. Sering melupakan atau menghilangkan sesuatu
  7. Kesulitan untuk menunggu giliran
  8. Menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai atau sebelum diberi kesempatan
  9. Sering menginterupsi orang lain
  10. Bertindak impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya, seperti berlari di tengah acara formal, mengejar sesuatu yang berbahaya, dsb.
  11. Sulit untuk dapat bekerja secara sistematis atau terencana
  12. Cepat bosan
  13. Sulit untuk duduk tenang, kebutuhan geraknya besar

Perlu diingat oleh #keluargamentari bahwa ketika orangtua mengetahui ciri-ciri atau gejala ADHD, orangtua sebaiknya tidak melakukan diagnosis secara mandiri karena hal itu dapat saja membahayakan kondisi anak. Salah penanganan dapat menjadi salah satu resikonya. Lakukan konsultasi kepada psikolog atau dokter tumbuh kembang untuk melakukan assessment yang lebih detail dan formal.

Lalu, apakah hiperaktif = ADHD?

“Belum tentu” tegas Nikita Yudharani, M. Psi., Pikolog Anak. Pada beberapa gangguan lain, anak dapat saja terlihat hiperaktif namun ia tidak dapat digolongkan sebagai anak dengan ADHD. Hal itu juga menjadi salah satu pentingnya bantuan professional untuk memeriksa kondisi anak yang sebenarnya. Gejala yang ditampilkan oleh anak dapat saja beririsan atau mirip dengan gejala masalah perkembangan anak yang lain.

Apa yang Harus Dilakukan Oleh Orangtua?

Hal pertama yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah segera lakukan konsultasi kepada tenaga professional seperti psikolog atau dokter tumbuh kembang. Setelah itu, lakukan saran yang diberikan oleh mereka agar dapat mengoptimalkan perkembangan anak selanjutnya. Biasanya, ada perlu beberapa jenis terapi yang perlu dilakukan secara rutin oleh anak. Koordinasi dan kerjasama juga dengan pihak sekolah agar dapat menerapkan aturan atau treatment yang sejalan dan konsisten dengan aturan di rumah. Perlu sikap yang konsisten dari orangtua untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *