Kenali Anak Berkebutuhan Khusus

Anak merupakan karunia yang diberikan Tuhan kepada orang tua. Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik kepada anaknya. Termasuk dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya pola asuh, lingkungan, hingga asupan gizi yang diberikan.

Tumbuh kembang setiap anak berbeda satu sama lain. Namun tumbuh kembang anak mempunyai standard perkembangan yang dikelompokan menurut usia anak. Misalkan anak berumur satu tahun idealnya sudah dapat berjalan dengan dituntun dan bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama. Dalam perkembangannya ada beberapa anak yang mengalami keterlambatan maupun gangguan dalam tumbuh kembangnya yang biasa disebut dengan anak berkebutuhan khusus.

Anak berkebutuhan khusus memerlukan penanganan yang lebih intensif. Dikarenakan pertumbuhan anak berkebutuhan khusus lebih lambat dari anak seusia mereka. Penanganan yang diberikan harus sedini mungkin untuk dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak tersebut. Sebagai orang tua, akan lebih baik bila kita mengetahui jenis dan karakteristik anak berkebutuhan khusus.

Penyandang Disabilitas
Yang dimaksud dengan disabillitas itu sendiri adalah gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah masalah pada fungsi tubuh dan struktur; pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan (sumber: WHO). Disabilitas dibagi menjadi dua kelompok yaitu disabilitas fisik dan disabilitas mental. Yang termasuk dalam disabilitas fisik adalah tunanetra, tunarungu, tunadaksa dan keterbatasan fisik lainnya. Sedangkan yang termasuk dalam kategori disabilitas mental adalah tunagrahita dan tunadaksa.

Keterlambatan Perkembangan
Menurut Firesta Farizal M.Psi.,Psikolog, Psikolog Anak di Mentari Anakku (Klinik Psikologi dan Pusat Terapi Anak), keterlambatan perkembangan yang menjadi karakteristik dari anak berkebutuhan khusus dapat dilihat dari beberapa aspek. Aspek yang dimaksud adalah aspek motorik, sosial emosional, dan kognitif yang terkait juga dengan aspek bahasa. Keterlambatan berdiri dan berjalan bagi anak dapat dikategorikan adanya gangguan dalam aspek motorik dalam tumbuh kembangnya. Gangguan dalam aspek sosial emosional dapat berupa ekspresi yang dicerminkan dengan perilaku yang berlebihan seperti marah yang disertai tantrum. Sedangkan anak yang mengalami keterlambatan bicara termasuk ke dalam gangguan pada aspek kognitif.

Dari jenis dan karakteristik diatas dapat disimpulkan anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dalam perkembangan fungsi tubuhnya. Mereka secara fisik, psikologis, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan atau kebutuhannya, serta terhambat dalam mengeksplorasi potensinya secara optimal. Untuk itulah dibutuhkan peran orang tua dalam membantu tumbuh kembang anak. Salah satunya dengan mengedukasi diri dengan pengetahuan seputar tumbuh kembang anak seusianya dan bagaimana cara mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Apa yang harus dilakukan orang tua jika sudah mengetahui bahwa anak mereka termasuk kedalam kategori anak berkebutuhan khusus? Pasti perasaan cemas akan melanda orang tua. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi hal tersebut. Banyak orang tua yang mengingkari kebenaran bahwa anak mereka perlu penanganan khusus. Hal inilah yang malah akan menghambat tumbuh kembang si anak. Menerima keadaan anak merupakan langkah awal untuk orang tua dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Ketika orang tua menerima dengan ikhlas maka tindakan dan pengobatan yang diberikan tidak akan sia-sia.

Langkah selanjutnya adalah mendiskusikan masalah anak dengan para ahli. Orang tua dapat berkonsultasi dengan psikolog mengenai cara mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Psikolog akan melakukan observasi dan evaluasi terhadap anak dan merekomendasikan treatment yang diperlukan untuk menunjang perkembangan anak. Pada proses ini orang tua diharapkan memberikan informasi yang sebenarnya dan detail, tanpa menutup-nutupi suatu hal. Pilihlah psikolog yang kompeten agar komunikasi antara orang tua dan psikolog dapat terjalin harmonis.

Sebagian besar anak berkebutuhan khusus membutuhkan terapi. Terapi bermacam-macam jenisnya bergantung pada kebutuhan anak misalnya terapi wicara untuk mengembangkan komunikasi bicara, terapi okupasi untuk membantu anak menguasai motorik halus, terapi edukasi untuk membantu anak yang mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar disekolah dan terapi lainnya. Terapi dapat dilakukan di klinik tumbuh kembang anak atau di rumah sakit.

Terapi tidak hanya dilakukan oleh terapis, tetapi orang tua juga diharapkan dapat mengulang terapi saat di rumah sesuai dengan program terapi anak yang telah dibuat oleh terapis terkait. Peran orang tua menjadi penting karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya bersama orang tua dibandingkan dengan terapis. Untuk itu orang tua perlu memperkaya pengetahuan mengenai terapi yang diikuti oleh anak. Agar terapi atau treatment lainnya yang diberikan kepada anak mendapatkan hasil yang optimal, deteksi dan intervensi anak berkebutuhan khusus harus dilakukan sedini mungkin.

Penangan untuk anak berkebutuhan khusus memang memerlukan waktu yang panjang dan kesabaran. Namun jika dilakukan secara ikhlas, maka akan mendapatkan hasil yang signifikan. Tentunya diiringi dengan kerja sama yang solid antara orang tua dan para ahli (psikolog, psikiater dan terapis) serta konsistensi orang tua dalam menstimulasi anak di rumah. Jadi, kenali karakteristik anak berkebutuhan khusus dan ambil tindakan sedini mungkin.

(Rezki Novrianti)

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *