Membahas Manfaat dan Dampak Negatif Televisi bagi Anak

Televisi merupakan media elektronik yang mampu menyampaikan informasi secara cepat dalam waktu bersamaan. Penyampaian informasi secara audio dan visual membuat anak tertarik dengan televisi. Ditambah lagi, televisi menyajikan pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri oleh anak.

Televisi dapat dijadikan sebagai sarana edukasi yang menyenangkan untuk anak. Anak dapat menyerap informasi secara mudah sehingga ia akan memiliki wawasan yang luas. Tentu saja anak akan menjadi lebih informatif, asalkan program televisi yang ditayangkan bersifat edukatif dan mendidik.

Namun pada kenyataannya sebanyak 50% tayangan televisi anak belum aman untuk dilihat oleh si buah hati (berdasarkan data Nielsen Media).

Sayangnya tayangan televisi tersebut masih mengadung unsur kekerasan sehingga memberikan model perilaku yang buruk pada anak. Padahal anak usia dini belajar melalui modeling, anak bisa saja mencontoh perbuatan yang tidak patut dilakukan.

Selain itu, anak yang selalu duduk di depan televisi akan kurang bersosialisasi. Anak akan menjadi individualis dan egois. Ia akan terlihat menutup diri dengan lingkungannya dengan tidak mau bermain dengan temannya atau tidak ingin melakukan aktivitas lain yang menyenangkan dan lebih mendidik sehingga motorik kasar anak tidak berkembang.

Menurut Psikolog Anak Alia Mufida, M.Psi., Psikolog, orang tua berperan penting dalam menghindari anak dari dampak negatif tayangan televisi.

Salah satunya dengan memberikan batas waktu saat menonton televisi. Untuk mengalihkan perhatian si kecil, orang tua dapat mengajaknya untuk beraktivitas diluar ruangan.

Selain itu, diharapkan orang tua aktif memilah program televisi yang boleh dan tidak boleh dilihat oleh anak. Dampingi anak selama menonton televisi. Manfaatkan kesempatan tersebut untuk berdiskusi dengan anak. Dengan komunikasi intens, televisi bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan namun bersifat mendidik.

Tidak semua program televisi berdampak negatif bagi anak. Masih banyak tayangan televisi yang memiliki nilai edukasi namun tetap bersifat menghibur. Ibu Fida menyebutkan beberapa kriteria tayangan televisi yang aman untuk anak yaitu, tayangan televisi seputar kehidupan sehari-hari yang menyiratkan unsur-unsur keluarga. Tayangan tersebut harus memperhatikan aspek sosial dan tidak digambarkan secara berlebihan. Kemudian, tayangan televisi yang memberikan kesempatan anak untuk berimajinasi sehingga anak menjadi lebih aktif dan kreatif. Dan terakhir, tayangan yang tidak mengandung adegan kekerasan, bahasa kasar dan pornografi.

Tayangan televisi dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi anak.

Untuk mengoptimalkan dampak positif, dibutuhkan peran serta orang tua dalam memberikan pengawasan dan bimbingan kepada anak. Selain itu, orang tua juga diharapkan dapat memilah tayangan yang aman sehingga televisi dapat menjadi sahabat yang baik bagi anak. 

(Rezki Novrianti. Gambar: Unknown)

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *