Anak Jadi Percaya Diri Dengan Mengikuti Ekstrakulikuler

Sekolah merupakan tempat di mana anak mengembangkan potensi diri. Segala aktivitas yang ia lakukan memiliki arti bagi perkembangannya. Mulai dari kegiatan akademik yang bertujuan untuk menambah pengetahuan, hingga kegiatan non akademik untuk melatih keterampilan bersosialisasi.  Kegiatan non akademik atau biasa disebut dengan ekstrakurikuler (ekskul) merupakan aktivitas yang penting sebagai penyeimbang kehidupannya di sekolah.

Walaupun ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan, dampak positif yang diberikan tidaklah sedikit.

Kegiatan ini dapat menyalurkan energi anak melalui kegiatan-kegiatan positif sehingga ia dapat menjadi pribadi yang aktif dan produktif. Tidak hanya itu, ekskul dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak melalui kegiatan organisasi. Dimana ia belajar  menyatakan pendapat, mengambil keputusan, berdiskusi, hingga bekerja sama di dalam tim.

Secara tidak langsung, anak dituntut untuk lebih terbuka dengan lingkungan dan teman baru. kemampuan adaptasi yang terasah membantu anak dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. Ditambah lagi dengan mobilitas yang tinggi, memaksanya untuk menumbuhkan kemampuan manajemen waktu. Ia diharapkan untuk dapat menentukan skala prioritas agar kegiatan akademik dan ekskulnya tidak saling berbenturan.

Menimbang dari banyaknya manfaat yang diberikan, pemilihan ekskul memerlukan pengawasan dari orang tua. Agar nantinya anak mempertimbangkan kondisinya sebelum memilih kegiatan yang sesuai untuk dirinya.

Menurut Psikolog Pendidikan Arafani Saezarina, M.Psi.,Psikolog, terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu minat anak, anggota ekskul dan waktu ekskul.

Minat anak merupakan aspek utama dalam memilih ekskul yang tepat. Lihat apakah anak cenderung menggemari suatu bidang. Dengan adanya ketertarikan, anak akan lebih semangat dalam menjalani kegiatan tersebut.

Kedua adalah anggota yang bergabung dalam ekskul tersebut. Diharapkan anak merasa nyaman selama berada di organisasi tersebut, menjadi penting apakah ia senang berinteraksi dengan anggota lainnya. Ketika anak merasa nyaman ia akan lebih percaya diri dalam organisasi tersebut.

Waktu ekskul juga perlu diperhatikan, pilih ekskul yang  waktu pelaksanaannya tidak mengganggu waktu belajar atau menyita waktu anak untuk beristirahat. Jika anak kelelahan dan tidak fokus, kegiatan ekskul yang dijalaninya tidak akan memberikan hasil yang optimal.

Walaupun ekskul merupakan kegiatan penunjang, tidak ada salahnya mendukung anak mengikuti kegiatan ini, melihat dari banyaknya manfaat yang diberikan. Perlu diingat kegiatan ekskul bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat anak sehingga pemilihan ekskul harus sesuai dengan kondisinya. Ketika anak merasa nyaman dan senang dalam menjalani kegiatan tersebut maka aktivitas tersebut akan memberikan hasil yang optimal bagi perkembangannya.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *