Stres pada anak adalah kondisi dimana anak merasakan adanya tekanan atau ancaman yang melebihi kemampuan dirinya. Hal ini bisa terjadi ketika sedang menghadapi situasi baru atau menakutkan, seperti pindah ke sekolah baru, nilai yang buruk, kehilangan hewan peliharaan, atau ditolak oleh teman. Akan tetapi, tidak semua stres berdampak buruk. Stres yang baik dengan kadar yang cukup, dapat membantu anak untuk beradaptasi dan meregulasi dirinya menjadi lebih baik.
Apa yang biasanya anak lakukan jika sedang stress?
Secara biologis, ketika sedang stres tubuh memproduksi hormon stress yaitu cortisol, selain itu jantung berdebar lebih cepat, dan tekanan darah naik. Beberapa perilaku yang mungkin ditunjukkan oleh anak:
- Jadi lebih mudah frustrasi/marah
- Performa akademis terganggu
- Menjauh dari teman
- Tidak melakukan aktvitas yang dulunya disenangi
- Sulit tidur/tidur berlebihan
- Porsi makan berkurang/bertambah
- Ingin selalu dekat dengan orangtua, atau menghindari aktivitas/situasi tertentu
- Reaksi yang berlebihan terhadap stimulus emosi
Selain itu anak juga mungkin mengeluhkan rasa sakit baik di kepala maupun perut yang tidak dapat dijelaskan secara medis.
Bahaya Jika Anak Mengalami Stres
Stres berkepanjangan yang tidak dapat diatasi, akan mengakibatkan gangguan pada kesehatan fisik.Selain itu, stres berkepanjangan yang dialami sejak awal masa kehidupan dapat memprediksi:
Apabila terjadi perbedaan pendapat, dapat menimbulkan perilaku kasar atau temper tantrum karena ketidakmampuan otak untuk meregulasi emosi secara efektif
- Seringnya anak memendam emosi akan mengakibatkan gejala-gejala kecemasan yang dapat memicu terjadinya depresi
- Kemampuan kongitif yang lebih buruk
Tingginya hormon cortisol dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat melemahkan respon imun dan mengganggu area otak yang berperan penting dalam proses kognisi (memori dan fungsi belajar).
Tips Untuk Anak
- Melakukan hal yang membuat rileks, seperti mandi dengan air hangat, mewarnai, bermain dengan play doh, bermain stress ball/squishy, minum susu hangat atau melakukan aktivitas spiritual
- Menuliskan hal yang membuat stres
- Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, melompat atau bermain sepeda
- Memikirkan hal yang menyenangkan
Tips Untuk Orang Tua
- Temani/tenangkan anak, katakan pada anak bahwa ia tidak sendiri dan orang tua selalu ada untuknya
- Dengarkan apa yang ditakutkan/cemaskan oleh anak
- Ajarkan anak untuk meminta bantuan bila ada hal yang membuatnya tidak nyaman
- Bantu anak dalam memetakan masalah dan mencari solusinya
- Jika anak belum bisa menceritakan masalahnya atau belum menemukan solusi, alihkan perhatiannya ke hal-hal yang menyenangkan.Seperti makan es krim bersama, bernyanyi, menari, olahraga atau kegiatan yang membuat anak merasa senang
(Gracia Stephanie, M.Psi., Psikolog)