Mungkin orangtua pernah bertanya-tanya, kapan sebenarnya anak saya belajar berkomunikasi? Sebenarnya perkembangan kemampuan komunikasi sangat erat kaitannya dengan adanya interaksi komunikasi yangterbentuk bahkan sejak anak masih bayi . Orangtua tentu pernah mengajak bayi berbicara, bertanya padahal bayi belum bisa menjawab dan memberi respon yang sesuai. Ini adalah proses alami yang terjadi karena adanya ikatan orangtua-anak dan keinginan manusia untuk berinteraksi satu sama lain.
Saat bayi, anak masih memperhatikan ekspresi, mendengar kata-kata yang didengar walau belum memahami maknanya juga mengenali adanya intonasi dan perbedaan suara tiap-tiap orang. Anak akan mulai menunjukan ketertarikan terhadap suara-suara orang sekitarnya dan melakukan kontak mata,terutama dengan ibu karena biasanya waktu yang dihabiskan antara ibu dan bayi lebih banyak. Mulai dari menyusui, menidurkan anak, memandikan,dll. Dimulai dari hal sederhana ini, kemampuan komunikasi anak akan terbentuk dan berkembang.
Komunikasi tidak harus berupa perkataan, namun respon seperti tangisan, tersenyum, perubahan pada ekspresi anak, itu semua merupakan komunikasi non verbal yang dimiliki bayi untuk menyampaikan sesuatu pada orangtua/orang dewasa sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, anak akan mulai belajar memproduksi bunyi, mengendalikan gerak organ artikulasinya, mencari perhatian dan memberikan respon non verbal yang lebih sesuai. Lalu anak mulai mampu mempertahankan atensinya terhadap orang yang berbicara kepadanya, anak akan mendengar dan mengidentifikasi kata-kata yang didengarnya.
Sekalipun anak belum mampu memberikan respon yang sesuai, namun proses mendengar dan memproses kata-kata ini akan menambah kosa kata yang dimiliki anak sehingga nanti ketika anak sudah mulai meproduksi bunyi yang disengaja dia akan belajar untuk membentuk kata yang bermakna. Respon komunikasi non verbal juga sudah lebih banyak, anak bisa menunjuk, bertepuk tangan, menarik tangan, dsb.
Pada tahap ini proses komunikasi akan semakin matang. Nanti ketika anak sudah bisa berbicara, anak akan lebih banyak melakukan inisiasi komunikasi dengan orang sekitarnya, dimulai dari lingkungan keluarga terdekat hingga ke orang-orang baru yang ditemuinya. Anak mulai bisa menjawab, bertanya dan berkomunikasi dengan orang sekitarnya.
(Terapis Wicara, Marlina, A.Md.TW.)