
Memahami Makna Work-Life Balance
Membicarakan topik work-life balanced memang tidak pernah ada habisnya. Terutama di era modern saat ini, dimana dinding pembatas antara pekerjaan dan kehidupan personal sering kali terasa tipis, bahkan kadang sulit membedakan keduanya di dalam keseharian. Namun demikian, sering kali kita mengira work-life balanced berbicara mengenai upaya pembagian waktu yang 50:50 antara waktu untuk bekerja (berkarir) dengan waktu untuk membangun kehidupan personal. Padahal inti konsep dari work-life balanced terletak pada pembagian energi dan waktu yang seimbang dalam menjalani beberapa peran di dalam kehidupan guna menjalani peran di dalam hidup secara optimal, sekaligus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Tantangan Work-Life Balance di Era Modern
Dengan demikian, work-life balance bukan berbicara mengenai pembagian waktu yang rata, melainkan menyeimbangkan energi dan fokus dalam menjalani kehidupan sesuai dengan fase hidup, nilai, dan kebutuhan personal. Pada artikel kali ini, mari membicarakan topik ini lebih dalam, dan menyusun tips sederhana yang dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
Work-life balance di masa kini merupakan sebuah hal yang cukup menantang. Hal ini disebabkan oleh lebih banyaknya penggunaan teknologi di dalam pekerjaan maupun kehidupan personal sehari-hari, yang berdampak pada tidak jelasnya batasan transisi antara pekerjaan dan kehidupan personal. Sebagai contoh, banyaknya pesan terkait pekerjaan yang mungkin masuk ke gawai di waktu istirahat, berpotensi memunculkan sensasi cemas, terutama ketika individu sedang menghadapi beban kerja yang menekan. Di samping itu, budaya hustle yang mengusung produktivitas tinggi juga turut membuat individu kesulitan untuk menciptakan keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan personal, bahkan mungkin menciptakan rasa bersalah jika terlihat “tidak produktif” dibandingkan orang di sekitar. Belum lagi di dalam kondisi ekonomi yang semakin memprihatinkan, individu juga terdorong untuk memanfaatkan lebih banyak waktu untuk bekerja demi mamenuhi kebutuhan ekonomi.
Memang work-life balance tampak sulit dilakukan, tetapi sebenarnya hal ini masih bisa diupayakan di dalam kehidupan. Adapun hal yang perlu disadari adalah bahwa work-life balance harus bersifat dinamis dan realistis, sesuai dengan fase kehidupan yang dihadapi, dan kebutuhan diri yang perlu dipenuhi, sehingga terdapat banyak ruang gerak untuk menerapkannya secara kreatif.
Lalu bagaimana cara untuk menjadi individu yang realistis dalam menerapkan work-life balance?
Tips Praktis Menerapkan Work-Life Balance :
- Kenali siklus energimu setiap hari, kapan waktu dimana kamu bisa berkonsentrasi dan menangani tugas di level strategis, kapan dirimu membutuhkan istirahat. Lakukan pengelolaan alur kerja sesuai dengan kondisi energimu.
- Tidak semua hal harus dikerjakan segera, oleh karena itu susunlah prioritas harian sebagai acuan dalam bertindak, ingatlah bahwa tanggung jawab yang selesai lebih baik dari pada yang harus sempurna.
- Gunakan teknologi secara sadar, tentukan batasan-batasan waktu dimana kita tidak perlu melihat gawai. Misalnya, sebelum tidur upayakan untuk tidak menggunakan gawai di tempat tidur untuk menunjang kualitas tidur.
- Tentukan batasan yang sehat terhadap pekerjaan, misalnya jika kondisi memungkinkan maka sebaiknya matikan notifikasi email kerja di luar jam kerja.
- Bangunlah rutinitas kehidupan yang lebih sehat, dengan membangun kebiasaan yang baik seperti berolahraga, menjaga asupan makan, dan menjaga pola tidur.
Kapan Perlu Bantuan Profesional?
Jika Anda merasa kelelahan berkepanjangan, sulit beristirahat meski tidak bekerja, atau mulai kehilangan motivasi dalam menjalani peran sehari-hari, kondisi tersebut patut diperhatikan. Keseimbangan hidup yang terganggu dapat berdampak pada kesehatan mental jika dibiarkan terlalu lama.
Konsultasi dengan psikolog dapat membantu #keluargamentari mengenali kebutuhan diri, menyusun batasan yang sehat, serta menemukan strategi work-life balance yang sesuai dengan kondisi dan fase kehidupan #keluargamentari saat ini.
Mentari Anakku menyediakan layanan konsultasi psikolog dewasa, baik secara tatap muka maupun online, untuk mendampingi Anda meraih kualitas hidup yang lebih seimbang dan bermakna.
Ditulis oleh: Anggita H. Panjaitan, M.Psi.,Psikolog
