Cemas saat Mau Masuk Kerja? Jangan-jangan Itu Indikasi Work Anxiety

sumber : pinterest

Apakah #keluargamentari kerap merasa deg-degan luar biasa jika akan memasuki hari Senin? Cemas sekali saat akan membuka email kantor? Gelisah mendengar suara notifikasi dari group whatsapp kerja? Bisa jadi Anda mengalami kondisi yang bernama work anxiety atau kecemasan kerja. Mari memahaminya dengan lebih dalam.

Work anxiety atau diartikan sebagai kecemasan terkait pekerjaan, adalah sebuah kondisi dimana individu merasa cemas, tegang, gelisah, atau khawatir berlebihan yang muncul terkait pekerjaan. Hal ini cukup lumrah ditemukan di individu dewasa yang sudah masuk ke dunia kerja. Walau kerap dibahas di berbagai media, work anxiety belum bisa dimasukan ke dalam sebuah term ilmiah. Ia bisa saja sebuah gejala yang muncul dari masalah-masalah kompleks terkait konsep diri, isu emosi, dan isu pengelolaan stres yang selama ini mungkin diabaikan.

Adapun kecemasan kerja ini muncul dalam sensasi yang bervariasi bagi individu dewasa, mulai dari detak jantung yang meningkat di akhir pekan ketika menyadari bahwa ia akan kembali bekerja di hari Senin, sesak nafas ketika akan memulai pekerjaan, mental block dalam mengerjakan tugas, kesulitan konsentrasi, serangan cemas, hingga sensasi sakit fisik atau psikosomatis yang pada umumnya akan menghilang ketika pekerjaan telah selesai.

            Secara umum, work anxiety bisa dipicu oleh berbagai kondisi yang sangat bervariasi, mulai dari stres kronis berkepanjangan terkait load pekerjaan yang dirasa terlalu besar, lingkungan kerja yang terasa menekan dan tidak nyaman, masalah dalam hubungan dengan atasan, bawahan, atau kolega, lamanya waktu kerja yang dituntut di keseharian, kelelahan fisik maupun psikologis, hingga situasi yang membuat individu sulit menjadi dirinya sendiri di tempat kerja. Kondisi ini kerap turut mempengaruhi performa kerja individu, membuatnya kesulitan untuk memberikan hasil terbaik yang ingin diberikan.

            Work anxiety juga bisa muncul pada individu dengan kepribadian yang rentan atas gejala kecemasan dan kesulitan untuk mengelola stres dan emosi. Individu yang belum terbiasa mengelola emosi, kurang terlatih menyusun strategi coping stress, atau bahkan kondisi traumatis dari pengalaman di masa lalu. Oleh karena itu memang terdapat segelintir individu yang kerap lebih rentan untuk terdampak secara emosional dan perilaku dari kondisi kerja yang tidak ideal. Dengan demikian, kemampuan untuk mengenal diri, dan mengelola diri, dan inner work, juga menjadi hal yang perlu diupayakan untuk menghindari kondisi work anxiety secara berlebihan.

            Mengingat work anxiety adalah kondisi yang lumrah terjadi di individu dewasa, maka terdapat beberapa hal yang perlu diupayakan dalam menghadapinya. Anda bisa mulai belajar menyadari alarm tubuh yang mengindikasikan respon emosi atas beberapa situasi, belajarlah untuk menerima emosi tersebut dan mengelolanya dengan cara yang efektif sesuai dengan kesadaran yang Anda miliki mengenai diri Anda. Membicarakan hal-hal yang membuat Anda merasa tertekan kepada orang-orang yang Anda percaya juga bisa membantu Anda merasa lebih ringan, ingatlah bahwa tidak semua hal harus Anda hadapi sendirian. Gaya hidup yang sehat, dan berlatih mengelola stres juga menjadi hal yang cukup esensial dalam menghadapi work anxiety. Perhatikan apa yang Anda konsumsi, lakukan olahraga teratur, serta mengupayakan relaksasi dapat membantu Anda untuk lebih tenang dan objektif menyikapi situasi kerja. Adapun jika semua upaya di atas belum juga membantu Anda, maka mulailah mencari bantuan profesional.

            Kecemasan kerja, adalah salah satu topik yang cukup umum dibahas di dalam sesi bersama psikolog. Sesi psikoterapi dapat membantu Anda mengenali emosi yang Anda rasakan, mengenali akar masalah yang memunculkan kecemasan, serta menentukan stretsgi coping stress, dan menavigasi langkah-langkah efektif dalam mengelola kecemasan tersebut. Ingat, bahwa kerja adalah salah satu bagian dari kehidupan Anda, melakukan proses kerja sambil terus-menerus menghadapi kecemasan kadang dapat mengganggu keseimbangan hidup Anda. Maka carilah bantuan, karena Anda tidak harus mengisolasi diri dalam rasa sakit berkepanjangan.

Ditulis oleh: Anggita H. Panjaitan, M.Psi.,Psikolog

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *