
sumber : pinterest wokewaves_magazine
#keluargamentari setiap generasi seperti generasi X, Y, dan Alpha memiliki ciri dan perilaku yang khas, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan dimana mereka bertumbuh. Faktor lingkungan yang dimaksud diantaranya adalah kondisi ekonomi, sosial politik, teknologi, dan perkembangan budaya. Memahami karakteristik setiap generasi membuat kita dapat memahami perbedaan pola perilaku, sehingga dapat membantu menavigasi relasi antar generasi dengan lebih mudah. Saat ini selepas generasi Alpha, kita akan menghadapi generasi Beta, yaitu generasi yang lahir di 2025.
Generasi Beta tumbuh di era digital yang canggih, berdampingan dengan AI, robot, dan augmented reality. Seperti Generasi Alpha, mereka terbiasa dengan akses instan ke media sosial dan informasi, yang memengaruhi pola pikir dan perilaku mereka. Ketergantungan pada media sosial dapat menghambat keterhubungan dengan dunia nyata, sementara tekanan mengikuti tren berisiko pada kesehatan mental. Oleh karena itu, peran orang tua krusial dalam membimbing mereka agar memiliki self-control dan memahami cara menavigasi kehidupan digital secara seimbang.
Generasi Beta dikenal kreatif dalam memanfaatkan teknologi, dengan akses mudah ke berbagai tools untuk mendukung aktivitas mereka. Tumbuh di era banjir informasi, tantangan utama mereka bukan sekadar mencari informasi, tetapi memilah mana yang valid dan berguna. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan lingkungan untuk melatih mereka berpikir kritis dan menyelesaikan masalah agar mampu menavigasi dunia digital dengan bijak.
Dominasi teknologi dalam kehidupan generasi Beta berpotensi menimbulkan masalah kesehatan fisik dan mental, seperti gaya hidup sedentary dan kurangnya regulasi diri di dunia digital. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan kemahiran teknologi dengan keterampilan interpersonal. Ketergantungan pada komunikasi digital dapat menghambat interaksi sosial di dunia nyata, memicu kecemasan, dan kesulitan membangun hubungan. Peran orang tua menjadi kunci dalam mengenalkan norma sosial dan membimbing mereka agar mampu beradaptasi, tidak hanya dengan teknologi tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
