Dalam era globalisasi seperti saat ini, setiap individu tidak hanya dituntut untuk menguasai bahasa Ibu saja tetapi juga dituntut untuk menguasai bahasa asing. Tidak hanya orang tua namun anak juga dianggap perlu dalam mempelajari bahasa asing. Hal ini dikarenakan bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Bahasa penting dipelajari setiap anak untuk menyampaikan pikiran mereka.
Para Orang tua pun berlomba-lomba mengajarkan anaknya bahasa asing sejak dini. Mereka beranggapan mengajarkan bahasa asing pada saat anak memasuki usia golden age akan mempermudah anak dalam menguasai bahasa asing tersebut. Bernarkah demikian?
Guna menjawab pertanyaan tersebut Mentari Anakku mengadakan seminar seputar anak pada Jumat, 19 Desember 2014. Seminar ini terselenggara berkat kerjasama antara Mentari Anakku (Klinik Psikologi dan Pusat Terapi Anak) dengan Redaksi Kompasiana. Seminar yang bertema ‘Mengenalkan Bahasa Asing pada Batita’ ini, diselenggarakan selama dua jam dengan pembicara Psikolog Anak Firesta Farizal, M.Psi.,Psikolog.
Selama acara berlangsung para peserta yang merupakan anggota kompasiana atau yang biasa disebut dengan kompasianer dengan hikmat mendengarkan materi yang dibawakan. Psikolog Anak Firesta Farizal, M.Psi.,Psikolog menyampaikan bahwa mengajarkan bahasa asing pada batita memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dan negatif ini dipengaruhi oleh kesiapan anak dalam menerima bahasa asing tersebut. di satu sisi mengajarkan bahasa asing pada batita akan meningkatkan kemampuan anak dan dapat memudahkan anak dalam berkomunikasi. Namun di sisi lain anak bisa saja bingung dalam menggunakan bahasa dan mendapatkan hambatan dalam berbicara. Jadi mengajarkan bahasa asing pada anak tidak bisa sembarangan. Perlu adanya tujuan yang jelas dalam menentukan apakah perlu batita mempelajari bahasa asing.
Saat sesi tanya jawab para peserta antusias dalam memberikan pertanyaan. Sebagai apresiasi semangat peserta dalam mengikuti seminar tersebut klinik Mentari Anakku memberikan bingkisan kepada dua orang dengan pertanyaan terbaik dan dua orang dengan twit terbaik.
Kami berharap dengan diselenggarakannya acara tersebut dapat mengedukasikan orang tua dalam memberikan pendidikan pada anak mereka. diharapkan orang tua tidak hanya mengikuti trend saja dalam mengenalkan bahasa asing pada batita, tetapi juga memperhatikan tujuan dari pembelajaran tersebut.
(Rezki Novrianti. Editor: Hanny Utari)